ILMU BUDAYA DASAR
BAB 1
-
Latar
belakang IBD diberikan di perguruan tinggi
Ilmu Budaya Dasar (IBD) perlu bagi setiap
mahasiswa, sehingga perlu mempelajarinya. Karena itu IBD kemudian dimasukkan
kedalam salah satu mata kuliah Dasar Umum (MKDU), yang wajib diikuti oleh
setiap mahasiswa di Perguruan Tinggi. Tujuannya ialah untuk membentuk manusia
yang :
a) Takwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa,bersikap dan bertindak sesuai dengan agamanya,, dan memiliki tenggang rasa
terhadap pemeluk agama lain.
b) Berjiwa Pancasila, sehingga
segala keputusan dan tindakannya mencerminkan pengalaman nilai-nilai Pancasila
dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan
nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia.
-
Pengertian
IBD
“Ilmu Budaya Dasar” adalah suatu
pengetahuan yang menelaah berbagai masalah
kemanusiaan dan budaya,dengan menggunakan
pengertian-pengertian yang berasal dari dan telah dikembangkan oleh berbagai bidang pengetahuan keahlian
yang tergolong dalam Pengetahuan Budaya.
-
Perbedaan
IBD dengan ilmu-ilmu sosial yang lain
a.
Ilmu
Sosial Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial
diberikan di Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.
b.
Ilmu
Sosial Dasar merupakan satu matakuliah tunggal, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial
merupakan kelompok dari sejumlah mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).
c.
Ilmu
Sosial Dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedang Ilmu
Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan ketrampilan
intelektual.
-
Tujuan
mata kuliah IBD
a.
Mengusahakan
kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya sehingga mereka akan lebih mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan
profesi mereka.
b.
Memberi
kesempatan bagi mahasiswa untuk dapat memperluas pandangan mereka tentang
masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap
persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
c.
Sebagai
calon pemimpin bangsa dan Negara, serta ahli dalam bidang disiplin
masing-masing dikehendaki agar mereka jangan jatuh ke dalam sifat-sifat
kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang
ketat. Tidaklah dapat disangkal bahwa ruang lingkup pendidikan kita amat sempit
dan condong membuat manusia-manusia spesialis yang berpandangan kurang luas.
-
Ruang
lingkup IBD
Bertitik
tolak dari kerangka tujuan yang telah dikemukakan tersebut diatas, ada dua
masalah yang bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang
lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar kedua masalah tesebut ialah :
a.
Berbagai
aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan
budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The
Humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam
pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antara bidang) berbagai disiplin
dalam pengetahuan budaya.
b.
Hakikat
manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya
dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat. Dalam melihat dan menghadapi
lingkungan alam, sosial, dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan
kesamaan-kesamaan, akan tetapi ketidak seragaman yang diungkapkan secara tidak
seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak
ungkapan, pikiran dan persamaan, tingkah laku, dan kelakuan mereka.
BAB
2
2. Manusia
dan Kebudayaan
-
Pengertian
Manusia
Manusia atau orang dapat
diartikan berbeda-beda dari segi biologis,
rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara
biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo
sapiens (Bahasa
Latin yang
berarti "manusia yang tahu"), sebuah spesies primata
dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
-
Hakikat
Manusia
Hakikat
manusia adalah peran ataupun fungsi yang harus dijalankan oleh setiap
manusia. Kata manusia berasal dari kata ” manu ” dari
bahasa Sanksekerta atau ” mens ” dari bahasa Latin yang
berarti berpikir, berakal budi, atau bisa juga dikatakan ” homo ”
yang juga berasal dari bahasa Latin. Hal yang paling penting dalam
membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah dapat dikatakan bahwa manusia
dilengkapi dengan akal, pikiran, perasaan dan keyakinan untuk mempertinggi
kualitas hidupnya di dunia. Manusia merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
yang memiliki derajat paling tinggi di antara ciptaan yang lain.
-
Kebudayaan
bangsa timur
Kepribadian
bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat tepo
seliro atau memiliki sifat toleransi yang tinggi. Dalam berdemokrasi bangsa
timur umumnya aktif dalam mengutarakan aspirasi rakyat. Seperti di negara
Korea, dalam berdemokrasi mereka duduk sambil memegang poster protes dan di
Negara Thailand, mereka berdemokrasi dengan tertib dan damai. Kepribadian
bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam
bergaul maupun dalam berpakaian.
-
Pengertian
Kebudayaan
Kebudayaan
= cultuur (bahasa Belanda) = culture (bahasa Inggris) = tsaqafah (bahasa Arab),
berasal dari perkataan latin : “Colere” yang artinya mengolah, mengerjakan,
menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi
arti ini berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktivitas manusia
untuk mengolah dan mengubah alam”.
-
Unsur-unsur
Kebudayaan
1. Sistem Religi
(sistem kepercayaan).
Merupakan produk manusia
sebagai homo religieus. Manusia
yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur,
tanggap bahwa di atas kekuatan dirinya terdapat
kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia takut,
sehingga menyembahnya dan lahirlah
kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
2.
Sistem organisasi kemasyarakatan.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa
tubuhnya lemah, namun memiliki akal, maka disusunlah organisasi
kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk
meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
3.
Sistem pengetahuan.
Merupakan produk manusia sebagai homo
sapiens. Pengetahuan dapat diperoleh dari pemikiran
sendiri, disamping itu didapat juga dari orang lain. Kemampuan
manusia mengingat- ingat apa yang telah diketahui
kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui
bahasa. menyebabkan pengetahuan menyebar luas.
Lebih-lebih bila pengetahuan itu dibukukan, maka
penyebarannya dapat dilakukan dari satu generasi ke
generasi berikutnya.
4.
Sistem mata pencaharian hidup dan
sistem-sistem ekonomi.
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan tingkat
kehidupan manusia secara umum terus meningkat,
5.
Sistem Teknologi dan Peralatan.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo faber.
Bersumber dari pemikirarmya yang eerdas dan
dibantu dengan tangannya yang dapat
memegang sesuatu dengan erat,manusia dapat
membuat dan mempergunakan alat. Dengan alat-alat ciptaannya
itulah manusia dapat lebih mampu meneukupi
kebutuhannya daripada binatang
6.
Bahasa.
Merupakan produk dari manusia sebagai
homo longuens. Bahasa manusia pada mulanya
diwujudkan dalam bentuk tanda (kode) yang kemudian
disempumakan dalam bentuk bahasa lisan, dan
akhimya menjadi bentuk bahasa tulisan.
7.
Kesenian.
Merupakan hasil dari manusia sebagai
homo aestetieus. Setelah manusia dapat
mencukupi kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan
psikisnya untuk dipuaskan. Manusia bukan lagi
semata-mata memenuhi kebutuhan isi perut saja, mereka
juga perlu pandangan mata yang indah, suara yang merdu,
yang semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian,
-
Wujud
Kebudayaan
Wujud
gagasan
Budaya dalam wujud gagasan/ide ini bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam alam pikiran tiap warga pendukung budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau difoto.
Sistem gagasan yang telah dipelajari oleh setiap warga pendukung budaya sejak dini sangat menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah laku warga pendukung budaya tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan berbagai hasil karya manusia berdasarkan sistem nilai, cara berfikir dan pola tingkah laku. Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut sistem nilai budaya.
Budaya dalam wujud gagasan/ide ini bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam alam pikiran tiap warga pendukung budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau difoto.
Sistem gagasan yang telah dipelajari oleh setiap warga pendukung budaya sejak dini sangat menentukan sifat dan cara berpikir serta tingkah laku warga pendukung budaya tersebut. Gagasan-gagasan inilah yang akhirnya menghasilkan berbagai hasil karya manusia berdasarkan sistem nilai, cara berfikir dan pola tingkah laku. Wujud budaya dalam bentuk sistem gagasan ini biasa juga disebut sistem nilai budaya.
Wujud
perilaku (aktivitas)
Budaya dalam wujud perilaku berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini bersifat konkrit dapat dilihat dan didokumentasikan (difoto dan difilm). Contoh: Petani sedang bekerja di sawah, orang sedang menari dengan lemah gemulai, orang sedang berbicara dan lain-lain. Masing-masing aktivitas tersebut berada dalam satu sistem tindakan dan tingkah laku.
Wujud benda hasil budaya
Semua benda hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit, dapat diraba dan difoto. Kebudayaan dalam wujud konkrit ini disebut kebudayaan fisik. Contoh: bangunan-bangunan megah seperti piramida, tembok cina, menhir, alat rumah tangga seperti kapak perunggu, gerabah dan lain-lain. Dalam kenyataan sehari-hari ketiga wujud tersebut yaitu gagasan, perilaku dan benda hasil budaya tidak terpisahkan dan saling mempengaruhi.
Budaya dalam wujud perilaku berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini bersifat konkrit dapat dilihat dan didokumentasikan (difoto dan difilm). Contoh: Petani sedang bekerja di sawah, orang sedang menari dengan lemah gemulai, orang sedang berbicara dan lain-lain. Masing-masing aktivitas tersebut berada dalam satu sistem tindakan dan tingkah laku.
Wujud benda hasil budaya
Semua benda hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit, dapat diraba dan difoto. Kebudayaan dalam wujud konkrit ini disebut kebudayaan fisik. Contoh: bangunan-bangunan megah seperti piramida, tembok cina, menhir, alat rumah tangga seperti kapak perunggu, gerabah dan lain-lain. Dalam kenyataan sehari-hari ketiga wujud tersebut yaitu gagasan, perilaku dan benda hasil budaya tidak terpisahkan dan saling mempengaruhi.
-
Orientasi
nilai budaya
nilai budaya merupakan sebuah
konsep beruanglingkup luas yang hidup dalam
alam fikiran sebahagian besar warga suatu masyarakat, mengenai apa yang
paling berharga dalam hidup. Rangkaian konsep itu satu sama lain saling
berkaitan dan merupakan sebuah sistem nilai – nilai budaya.
-
Perubahan
kebudayaan
Perubahan
(dinamika) kebudayaan adalah perubahan yang terjadi akibat adanya
ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga
terjadi keadaan yang tidak serasi bagi kehidupan.
-
Kaitan
manusia dan kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia dengan kebudayaan
ketika manusia sebagai perilaku kebudayaan,dan kebudayaan tersebut merupakan
objek yang dilaksanakan sehari-hari oleh manusia
Di dunia sosiologi manusia dengan kebudayaan dinilai sebagai
dwitunggal,maksudnya walaupun keduanya berbeda tetapi merupakan satu kesatuan
yang butuh,ketika manusia menciptakan kebudayaan,dan kebudayaan itu tercipta
oleh manusia.
BAB 3
3. Manusia
dan Kesusastraan
-
Pendekatan
kesusastraan
IBD, yang semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari
bahasa Inggris the humanities. Istilah ini berasal dari bahasa latin Humanus,
yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities
orang akan menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the
humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai homo
humanus.
Untuk menjadi homo humanus, manusia harus mempelajari ilmu,
yaitu the humanities, disamping tanggung jawabnya yang lain. Apa yang
dimasukkan kedalam the humanities masih dapat diperdebatkan, dan kadang-kadang
disesuaikan dengan keadaan dan waktu. Pada umunmya the humanities mencakup
filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya tennasuk sastra, sejarah, cerita
rakyat, clan. sebaginya. Pada pokoknya semua mempelajari masalah manusia dan
budaya. Karena itu ada yang menterjemahkan the humanities menjadi ilmu-ilmu
kemanusiaan, ada juga yang menterjemahkan menjadi pengetahuan budaya.
Karena seni adalah ekspresi yang sifatnya tidak normatif,
seni lebih mudah berkomunikasi. Karena tidak normatif, nilai-nilai yang
disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampaiannya.
Hampir disetiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih
penting. Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu,
bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pemyataan kegiatan
manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian
melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk
memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia
mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya
yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa. Dengan
demikian, manusia dan bahasa pada haketnya adalah satu. Kenyataan inilah
mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya
karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga
mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan, dan
lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang
menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
-
Ilmu
budaya dasar dikaitkan dengan prosa
Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi
karena variasi ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya
yang lebih sesuai dengan arti leksikalnya. Kata prosa itu sendiri berasal dari
bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”. Jenis tulisan prosa biasanya
digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karena itu, prosa dapat
digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta
berbagai jenis media lainnya. Prosa juga dibagi dalam dua bagian, yaitu prosa
lama dan prosa baru, prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum
terpengaruhi budaya barat, dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa
aturan apa pun. Prosa terbagi atas dua jenis, yaitu prosa lama dan prosa baru.
Lima Komponen Dalam Prosa Lama :
1.
Dongeng-dongeng
2.
Hikayat
3.
Sejarah
4.
Epos
5.
Cerita pelipur lara
Lima Komponen Dalam Prosa Baru :
1.
Cerita pendek
2.
Roman/ novel
3.
Biografi
4.
Kisah
5.
Otobiografi
-
Nilai-nilai
dalam prosa
Sebagai seni yang bertulang punggung
cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung
membawakan moral, pesan atau cerita. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca
lewat sastra antara lain :
1.
Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi
adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri
peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat
mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang
belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca
juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau
mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2.
Prosa fiksi memberikan infonnasi
Fiksi memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di
dalam ensildopedi. Dalam novel sexing kita dapat belajan sesuatu yang lebih
datipada sejarah atau laporan jumalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan
masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing
sama sekali.
3.
Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana
bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4.
Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan
berdasarkan pengalaman¬pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga
memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau
rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam
kehidupan sendiri.
-
Ilmu
budaya dasar dihubungkan dengan puisi
Puisi (dari bahasa Yunani kuno: ποιέω/ποιῶ (poiéo/poió) = I
create) adalah seni tertulis di mana bahasa digunakan untuk kualitas estetiknya
untuk tambahan, atau selain arti semantiknya. Puisi adalah bentuk karangan yang
tidak terikat oleh rima, ritme ataupun jumlah baris serta ditandai oleh bahasa
yang padat. Kreativitas Penyair Dalam Membangun Puisinya, yaitu ;
1.
Figura bahasa ( figurative language ) seperti gaya personifikasi, metafora,
perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan
memberi kejelasan gambaran angan.
2.
Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.
Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi
perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.
Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai
rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.
Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan,
sehingga lebih menggugah hati
Adapun
alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar
adalah sebagai berikut :
1.
Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
2.
Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
3.
Puisi dan keinsyafan sosial.
BAB
4
4. Manusia
dan Cinta kasih
-
Pengertian
cinta kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta
adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa)
sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya
perasaan saying atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian
arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehinga kata kasih memperkuat rasa
cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka kepada
seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hamper bersamaan, namun terdapat
perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya
rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta
yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
-
Unsur-unsur
cinta
1. Keterikatan : Adanya perasaan untuk
hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang
lain kecuali dia.
2. Keintiman : Adanya kebiasaan-kebiasaan dan
tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada
jarak lagi.
3. Kemesraan : Adanya rasa ingin membelai atau
dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan
yang mengungkapkan rasa sayang dan seterusnya.
-
3
unsur dalam segitiga cinta
a. Keterikatan : Adanya perasaan untuk
hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang
lain kecuali dia.
b. Keintiman : Adanya
kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan
dia sudah tidak ada jarak lagi.
c. Kemesraan : Adanya rasa ingin
membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya
ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang dan seterusnya.
Kadang-kadang
ada yang keterikatannya sangat kuat, tetapi keintiman atau kemesraannya kurang.
Cinta seperti itu mengandung kesetiaan yang amat kuat, kecemburuannya besaar,
tetapi dirasakan oleh pasangannya sebagai dingin atau hambar, karena tidak ada
kehangatan yang ditimbulkan kemesraan atau keintiman. misalnya cinta sahabat
karib atau saudara kandung yang penuh dengan keakraban, tetapi tidak ada
gejolak-gejolak mesra dan orang yang bersangkutan masih lebih setia kepada hal-hal
lain pada partnernya.
Cinta
juga dapat diwarnai dengan kemesraan yang sangat menggejolak, tetapi unsur
keintiman dan keterikatannya yang kurang. Cinta seperti itu dinamakan cinta
yang pincang, karena garis-garis unsur cintanya tidak membuat segitiga sama
sisi
-
Tingkatan
cinta
a. Cinta kepada Tuhan pemilik alam
semesta ini, karena tanpa kekuasaanya, kita takkan ada di bumi ini. Dan
cintailah pengikutnya yaitu nabi Muhammad saw. Dalam islam ada sebuah saran,
yaitu cintailah nabimu, yaitu Muhammad saw. Karenanya ia kan membawa kebenaran
kepada umatnya.
b. Cinta kepada kedua orang tua yang
senantiasa menjaga kita dari sebelum lahir hingga saat ini. Perjuangan seorang
ibu itu tiada tara dibanding apapun juga. Dia senantiasa menanggung kita selama
9 bulan dalam perutnya dan mempertaruhkan nyawanya demi lahirnya kita di bumi
ini.
c. Cinta terhadap teman maupun teman
spesial dalam hidup kita.
-
Cinta
menurut ajaran agama
1. Bentuk Cinta dan Ayat Al-Qur’an Tentang Cinta
a. Berbagai bentuk cinta:
1. Cinta kepada thagut: Syetan atau sesuatu yang disembah selain Tuhan.
2. Cinta berdasarkan hawa nafsu.
3.Cinta yang
lebih mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan dan tempat
tinggal.
b. Ayat-ayat
Al-Qur’an tentang cinta:
1. Cinta Diri
Cinta Diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Al-Qur’an telah
mengungkpkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini,
kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi
dirinya, dan menghindari diri dari segala sesuatu yang membahayakan kesalahan
dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammd SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui
hal-hl gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan
menjauhkan dirinya dari segala keburukan. (QS, Al-Adiyat, 100:8)
2. Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan
manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri
sendiri dan egoismenya. Allah ketika member isyarat tentang kecintaan manusia
pada dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia
tertimpa kesusahan dan usahanya yang terus menurus untuk memperoleh kebaikan
serta kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya,
setelah itu Allah langsung memberi pujian kepada orang-orang yang berusaha
untuk tidak berlebih-lebihan dalam cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan
diri dari gejala-gejala itu.
3. Cinta
Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja
dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama ntara suami dan
istri. Ia merupakan factor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga:
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaannya ialah dia menciptakan
untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tentram kepadanya, dan dijadikannya di antaramu rasa kasih dan sayang.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang
berpikir. (QS, Ar-Rum, 30:21). Dorongan seksual melakukan suatu fungsi penting, yaitu
melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis. Lewat dorongan seksual terbentuk
keluarga.
4. Cinta
Kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin oleh
iktan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak-ankanya,
maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah
dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan, melaikan dorongan psikis.
Cinta kebapakan dalam Al-Qur’an diisyaratkan dalam kasih nabi Nuh as.
Betapa cintanya ia kepada anaknya, tampak jelas ketika ia memanggilnya dengan
penuh rasa cinta. Kasih sayang, dan belas kasihan, untuk naik ke perahu agar
tidak tenggelam ditelan ombak:
“…Dan nuh memanggil anaknya – sedang anak itu berada di
tempat yang jauh terpencil – : “Hai…anakku, naiklah (kekapal) bersama kami dan
janganlah kamu berada bersama-sama orang-orang yang kafir”.(QS, Yusuf, 12:84)
5. Cinta
Kepada Rasul
Cinta kepad rasul, yang ditulis Allah sebagai rahmh bagi seluruh alam
semesta, menduduki peringkt ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul
merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun
berbagai sifat luhur lainnya.
-
Bentuk-bentuk
cinta
a.
Eros, asal kata ini adalah dari dewa mitologi Yunani, Eros, yang
adalah dewa cinta. Eros adalah cinta manusia semata, yg diinspirasi oleh
sesuatu yang menarik dalam objeknya. Eros merupakan cinta yang tumbuh dari
seseorang kepada yang lain. Misalkan, Zen suka sama gw karna gw cantik. hehe…
misalkan lho, jangan sewot gituw ah. N faktor x lainnya yg berhubungan dengan
fisik sehingga menimbulkan gairah sex, seperti dalam Inggrisnya “Erotic”.
b.
Storge – Storge adalah ikatan alami antara ibu dan anak, bapak,
anak-anak, dan sodara. William Barclay menyebutkan, “kita tidak bisa tidak
mengasihi anak-anak dan sodara kita; darah lebih kental daripada air” (N.T.
Words, 1974).
c.
Philia, setingkat lebih tinggi dari eros, berhubungan kejiwa
daripada tubuh. Ini adalah cinta antar sahabat. Menyentuh kepribadian
manusia—intelektual, emosi, dan kehendak, melibatkan saling berbagi. Cinta yg
timbuh dari perhatian dan kebersamaan. Ada sedikit eros dalam philia. Kita
memilih teman karena kesenangan yang bisa kita dapatkan dari mereka. Ada
kualitas pribadi dalam mereka yang kita hargai, kepintaran dan ketertarikan
budaya, dan ekspresi diri yang saling memuaskan.
BAB 5
5. Manusia dan
Cinta kasih
-
Kasih sayang
Pengertian
kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S.Poerwardarminta
adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Dalam kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut
tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian,
saling terbuka, sehingga keduaanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
-
Kemesraan
Kemesraan
berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti
hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber
dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama
dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
-
Pemujaan
Pemujaan
adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam
bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan
dari kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti,
nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.
-
Belas kasihan
Belas
kasih (composian) adalah kebajikan satu di mana kapasitas emosional empati dan
simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu
sendiri, dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar
ke tertinggi prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian.
-
Cinta kasih
erotis
Cinta
erotis adalah kehausan akan penyatuan sempurna akan penyatuan dengan yang
lainnya. Keinginan untuk bersatu dan berteman dengan lawan jenis, untuk
menghilangkan sepi atau untuk menenangkan suatu naluri seksual. Cinta kasih
dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual. Namun apabila
penyatuan fisis tadi tidak dilandasi oleh cinta kasih maka hanya akan membawa
pada penyatuan yang bersifat pesta pora dan sementara saja.
Cinta
kasih erotis, apabila benar-benar sebuah cinta sejati, mempunyai satu pendirian
yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya
yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi lawan jenisnya. Cinta ini terjadi
antara dua orang anak manusia berlainan jenis, yang ingin menyatukan diri
mereka untuk mengisi kekosongan hidup dan sebagai teman hidup dalam mengarungi
bahtera kehidupan.
BAB 6
6. Manusia dan
Keindahan
-
Pengertian
keindahan
Keindahan atau keelokan merupakan
sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan
pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia,
keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar
atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi,
psikologi sosial, dan budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah
entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan
dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.
Pengalaman
“keindahan” sering melibatkan penafsiran beberapa entitas yang seimbang dan
selaras dengan alam, yang dapat menyebabkan perasaan daya tarik dan
ketenteraman emosional. Karena ini adalah pengalaman subyektif, sering
dikatakan bahwa beauty is in the eye of the beholder atau
“keindahan itu berada pada mata yang melihatnya.””
Kata
benda Yunani klasik untuk “keindahan ” adalah κάλλος, kallos, dan
kata sifat untuk “indah” itu καλός, kalos. Kata bahasa Yunani Koine
untuk indah itu ὡραῖος, hōraios, kata sifat etimologis berasal dari
kata ὥρα, hora, yang berarti “jam.” Dalam bahasa Yunani Koine,
keindahan demikian dikaitkan dengan “berada di jam (waktu) yang sepatutnya.”
Sebuah
buah yang matang (pada waktunya) dianggap indah, sedangkan seorang wanita muda
mencoba untuk tampil lebih tua atau seorang wanita tua mencoba untuk tampil
lebih muda tidak akan dianggap cantik. Dalam bahasa Yunani Attic, hōraios
memiliki banyak makna, termasuk “muda” dan “usia matang.”
-
Membedakan
keindahan sebagai kualitas abstrak dan sebagai suatu benda
Keindahan
sebagai suatu kualitas abstrak (Beauty as an abstract quality) menggambarkan
sesuatu yang kontemporer dan bersifat nonrealistic di mana sang pencipta karya
menggambarkan sesuatu yang tidak bisa dimengerti secara umum dan tidak sesuai
dengan realita. Keindahan sebagai kualitas abstrak menggambarkan suatu bentuk
dalam yang keindahan di mana keindahan tersebut bersifat eksklusif dan hanya
dapat dimengerti oleh orang yang menciptakan keindahan tersebut berdasarkan apa
yang dipahaminya.
Sedangkan
keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah adalah keindahan yang
memiliki konsep pemahaman dan nilai yang berbeda dengan kualitas abstrak di
mana benda yang dimaksud dalam hal ini adalah sesuatu yang mewakili keindahan
secara umum dan dapat dengan mudah diterima maupun dipahami oleh masyarakat.
Contoh
keindahan dalam bentuk benda:
a.
Secara
alami : Manusia menaruh rasa kagum atas keindahan alam yang merupakan ciptaan
dari Yang Maha Kuasa.
b.
Buatan
tangan : Karya seni yang memiliki nilai estetika yang dapat dinilai oleh
manusia.
-
Pengertian
keindahan seluas-luasnya
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian
semula dari bangsa yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Dalam
arti estetis keindahan bias berdasarkan penglihatan, pendengaran, jadi
keindahan yang seluas-luasnya meliputi :
a.
Keindahan seni
b.
Keindahan alam
c.
Keindahan moral
d.
Keindahan
intelektual
Dari itu dapat disimpulkan, bahwa keindahan
tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada
dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat, bahwa keindahan adalah suatu kumpulan
hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan
si pengamat.
-
Pengertian nilai
estetika
Nilai estetik ialah nilai yang berhubungan dengan
segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan. Yang terdiri dari
nilai moral, nilai ekonomik, niloai pendidikan, dan sebagainya.
-
Membedakan
pengertian nilai intrinsik dan nilai ekstrinsik
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda
sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (instrumental/contributory
value), yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau pembantu. Contohnya adalah
tari-tarian Darma-minakjinggo, tarian itu merupakan nilai ekstrinsik, sedangkan
pesan yang ingin disampaikan oleh tarian itu adalah kebaikan melawan kejahatan
merupakan nilai instrinsik. Jadi nilai instrinsik itu nilai yang terkandung
dalam suatu benda atau sarana tersebut.
-
Membedakan
kontemplasi dan ekstansi
Keindahan dapat digolongkan
menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera
seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi.
Kontemplasi adalah suatu proses
bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari
nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan. Dalam
kehidupan sehari-hari orang mungkin berkontemplasi dengan dirinya sendiri atau
mungkin juga dengan benda-benda ciptaan Tuhan atau dengan peristiwa kehidupan tertentu
berkenaan dengan dirinya atau di luar dirinya.
Di kalangan umum kontemplasi
diartikan sebagai aktivitas melihat dengan mata atau dengan pikiran untuk
mencari sesuatu dibalik yang tampak atau tersurat misalnya, dalam ekspresi
seseorang sedang berkontemplasi dengan bayang-bayang atau dirinya dimuka
cermin.
Ekstansi adalah dasar dalam diri
manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas,
maka kontemplasi itu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan, sedangkan
ekstansi merupakan faktor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan.
Karena derajat atau tingkat kontemplasi dan ekstansi itu berbeda-beda antara
setiap manusia, maka tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda.
-
Teori-teori
renungan
Renungan berasal dari kata
renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan
dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung.Biasanya manusia akan merenung
apabila ada sesuatu atau musibah yang terjadi. Dalam merenung untuk menciptakan
seni ada beberapa teori antara lain :
a. Teori
Pengungkapan
Dalil
dari teori ini ialah bahwa “Art is an expression of human feeling” ( seni
adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia ). Teori ini terutama bertalian
dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu
karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia
Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan kedalam
bahasa Inggris “aesthetic as Science of Expresion and General Linguistic”.
Beliau antara lain menyatakan bahwa “art is expression of impressions” (Seni
adalah pengungkapan dari kesan-kesan) Expression adalah sama dengan intuition.
Dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan
tentang hal-hal individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images).
Dengan demikian pengungkapan itu berwujud sebagai gambaran angan-angan seperti
misalnya images wama, garis dan kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti
menciptakan seni dalam dirinya tanpa perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar.
Pengalaman estetis seseorang tidak lain adalah ekspresi dalam gambaran
angan-angan.
b. Teori
Metafisik
Teori
semi yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni
berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik
filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Mengenai sumber seni Plato
mengemukakan suatu teori peniruan (imitation theory). Ini sesuai dengan
rnetafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi
sebagai realita Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi
ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi itu. Dan karya seni
yang dibuat manusia hanyalah merupakan mimemis (timan) dari realita duniawi
Sebagai contoh Plato mengemukakan ide Ke-ranjangan yang abadi dan indah
sempurna ciptaan Tuhan. Kemudian dalam dunia ini tukang kayu membuat ranjang
dari kayu yang merupakan ide tertinggi ke-ranjangan-an itu. Dan akhirnya
seniman meniru ranjang kayu itu dengan menggambarkannya dalam sebuah lukisan.
Jadi karya seni adalah tiruan dari suatu tiruan lain sehingga bersifat jauh
dari kebenaran atau dapat menyesatkan. Karena itu seniman tidak mendapat tempat
sebagai warga dari negara Republik yang ideal menurut Plato.
c. Teori
Psikologis
Teori-teori
metafisis dari para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan
konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak
memuaskan, karena terlampau abstrak dan spekulatif. Sebagian ahli estetik dalam
abad modem menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam
pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya
berdasarkan psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah
pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang karya
seninya itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar
dari keinginan-keinginan itu. Suatu teori lain tentang sumber seni ialah teori
permainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert
Spencer (1820-1903).
-
Teori-teori
keserasian
Keserasian adalah perbandingan antar kedua belah sesuatu
menjadi sesuatu yang cocok. Anda menaruh vas bunga di atas meja ruang tamu,
maka kedua hal tersebut adalah cocok. Anda menaruh palu dan dan kunci di tempat
kotak peralatan, menaruh keyboard di depan monitor komputer, meletakkan selimut
di atas kasur, itu merupakan bagian dari ke serasian, karena menempatkan
sesuatu sesuai dengan tempatnya. Lain halnya jika anda mencoba untuk menaruh
palu di depan komputer, meletakkan vas di atas selimut, dan meletakkan selimut
di dalam kotak peralatan. Itu merupakan hal yang tidak serasi.
Serasi itu bisa dikatakan bukan hanya sesuatu yang cocok dan
wajar, namun sesuatu yang memiliki nilai lebih dari wajar. Keserasian Berasal
dari kata “serasi” artinya cocok atau sesuai, memilki faktor perpaduan dan
keseimbangan. Dalam hubungannya dengan keindahan, keserasian memiliki makna
perpaduan antara berbagai unsur yang menjadi satu sehingga menimbulkan satu
bentuk keindahan. Sehingga keserasian memiliki hubungan yang erat kaintannya
dengan keindahan, tanpa adanya keserasian, keindahan tidak akan terwujud dalam
sebuah karya atau benda yang diciptakan manusia dalam tujuan estetika.
Keserasian sangat berhubungan dengan keindahan, sesuatu yang
serasi akan tampak indah. Dalam keselarasan seseorang memiliki perasaan
seimbang, dan mempunyai cita rasa akan sesuatu yang berakhir dan merasa hidup
sesaat ditengah-tengah kesempurnaan yang menyenangkan hati .Keserasian adalah
kecocokan yang mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan
kesimbangan, yang terdiri dari:
a. Teori Objectif
Berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri
yang menciptak nilai estetika adalah sifat (kulitas) yang memang melekat dalam
bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.Pendukung
teori objectif adalah Plato, Hegel
Teori Subjectif menyatakan bahwa
ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya
perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda. Pendukung nya adalah
Henry Home, Earlof Shaffesburry.
b. Teori Perimbangan
Dalam arti yang terbatas yakni
secara kualitatif yang di ungkapkan dengan angka-angka, keindahan hanyalah
kesan yang subjectif sifatnya dan berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya
tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari daya hidup,
penggembaraan, pelimpahan dan pengungkapan perasaan.
BAB 7
7. Manusia dan Penderitaan
-
Pengertian
penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal
dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya
menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu
dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas
penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun
peranan individu juga menentukan berat-tidalmya intensitas penderitaan. Suatu
peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan
penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan esame untuk
bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenilcmatan
dan kebahagiaan.
Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah
merupakan “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada
umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang
bennakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya. Untuk itu pada
umumnya manusia telah diberikan tanda atau wangsit sebelumnya, hanya saja
mampukah manusia menangkap atau tanggap terhadap peringatan yang diberikanNya?
. Tanda atau wangsit demikian dapat berupa mimpi sebagai pemunculan rasa tidak
sadar dari manusia waktu tidur, atau mengetahui melalui membaca esam tentang
terjadinya penderitaan. Kepada manusia sebagai homo esamee Tuhan telah
memberikannya.
-
Contoh-contoh
penderitaan
a. Pemutusan hak
kerja : Bagi orang yang sudah berkeluarga mungkin penderitaan
ini yang paling di takutkan apalagi bagi seorang ayah yang mempunyai kewajiban
menafkahi keluarganya,hal ini akan berdampak buruk tidak hanya bagi sang ayah
namun juga bagi keluarganya.
b. Kehilangan orang
tua : Hubungan kita dengan orang tua merupakan suatu hubungan yang
unik. Oleh sebab itu pasangan diharapkan bisa memahami makna kehilangan ini.
Misalnya dengan berusaha menggantikan posisinya demi mendukung pasangan. Antara
lain dengan cara selalu berada di dekatnya, menjadi pendengar yang baik, dan
selalu siap membantunya.
- Kemiskinan : Dalam hal ini mungkin semua orang menderita mengalami kemiskinan.namun miskin disini bukan miskin melarat melainkan hidup pas-pasan.bagi sebagaian orang hidup seperti itu tidak enak namun bagi orang lain mungkin hidup seperti itu lebih baik dari pada berlimpah harta namun anggota keluarga tidak bahagia,semua di atur oleh uang,sibuk dengan tugas masing”,tidak ada komunikasi.hal itu di buktikan dengan adanya kata-kata ” makan ga makan yang penting kumpul”.
- Bencana : Tidak ada yang dapat menghindari sebuah bencana yang diberikan oleh Allah SWT. Bencana yang datang dapat menghilangkan sebagian ataupun seluruh harta benda yang ada, bahkan dapat mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma yang diakibatkan oleh bencana juga sulit untuk dipulihkan. Hal ini membutuhkan banyak waktu untuk seseorang kembali bangkit dan hidup normal dengan membangun kehidupannya seperti sedia kala.
-
Pengertian
siksaan
Siksaan atau penyiksaan (Bahasa
Inggris: torture) digunakan untuk merujuk pada penciptaan
rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala
tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik
maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang
dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, esame, pemaksaan
informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau
tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan
sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan
juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk
mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi
suatu pemerintah. Sepanjang sejarah, siksaan telah juga digunakan sebagai
cara untuk memaksakan pindah agama atau cuci otak politik.
-
Pengertian
phobia
Fobia (gangguan
anxietas fobik) adalah rasa ketakutan yang berlebihan pada sesuatu hal
atau fenomena. Fobia bisa dikatakan dapat
menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Bagi sebagian orang, perasaan takut
seorang pengidap Fobia sulit dimengerti. Itu sebabnya, pengidap tersebut sering
dijadikan bulan bulanan oleh teman sekitarnya. Ada perbedaan “bahasa” antara
pengamat fobia dengan seorang pengidap fobia. Pengamat fobia menggunakan bahasa
logika sementara seorang pengidap fobia biasanya menggunakan bahasa rasa.
-
Jenis-jenis
siksaan yang bersifat psikis
Berikut
merupakan siksaan rohani/psikis, yaitu:
a.
Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat
tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil.
b.
Kesepian dialami seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya
sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai.
c.
Ketakutan merupakan berntuk lain yang dapat menyebabkan seseorang
mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan byang tidak pada
tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Banyak sebab orang menjadi phobia.
Siksaan juga dapat diartikan sebagai siksaan badan atau
jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang
dialami seseorang, timbullah penderitaan. Dalam kitab suci al-quran dijelaskan
tentang siksaaan yang dialami manusia nanti jika musyrik, syirik, dengki,
fitnah, mencuri, bohong dan sebagainya.antara lain dalam (surat al-ankabut ayat
40).
-
Penyebab
seseorang ketakutan
Pada dasarnya pada diri manusia sudah tertanam sifat takut
tetapi insentitas dari rasa takut itu sendiri berbeda-beda setiap individu.
Biasanya penyebab ketakutan itu didasari oleh kenangan masa kecil atau kenangan
yang kurang baik. Contohnya takut terhadap benda-benda atau binatang , ini
disebabkan kemungkinan besar pada waktu kecil sering di takut-takuti oleh benda
atau binatang tersebut sehingga ini menyebabkan phobia terhadap benda atau
binatang. Selain itu ketakutan terhadap tempat tertentu atau tempat yang berada
di luar ruangan. Contohnya hutan karena tempat ini sering dijadikan tempat
berkumpulnya mahkluk-mahkluk halus dan belum lagi mitos dari warga sekitar,
inilah yang membuat seseorang merasa takut untuk pergi ke hutan dan
tayangan-tayangan di esamee atau bioskop yang lebih menitik beratkan pada genre
horror semakin menambah ketakutan yang sangat mendalam. Kegelapan juga identik
dengan salah satu penyebab ketakutan karena pada saat gelap seseorang dapat
mengalami ketakutan yang sangat luar biasa mungkin pada saat gelap mahklus
halus lebih senang untuk menampakkan dirinya.
Kemudian ketakutan terhadap suatu lingkungan sosial biasanya
pada masa remaja khususnya hal ini sangat ditakutkan karena berinteraksi dengan
orang lain tidaklah mudah karena di sini membutuhkan suatu adaptasi dimana kita
bisa menempatkan diri di berbagai macam situasi dan kondisi, hal-hal yang harus
diperhatikan pada saat kita berinterkasi dengan orang lain adalah sopan santun
terhadap esame sehingga kita bisa diterima di suatu lingkungan sosial. Tutur
kata yang baik juga sangat diperlukan karena dengan itu kita dapat berinteraksi
dengan mudah dengan kata-kata yang mudah dipahami oleh berbagai macam kalangan.
BAB 8
8. Manusia dan Penderitaan
-
Pengertian
kekalutan mental
Merupakan
suatu keadaan dimana jiwa seseorang mengalami kekacauan dan kebingungan dalam
dirinya sehingga ia merasa tidak berdaya. Saat mendapat kekalutan mental
berarti seseorang tersebut sedang mengalami kejatuhan mental dan tidak tahu apa
yang mesti dilakukan oleh orang tersebut. Dengan mental yang jatuh tersebut tak
jarang membuat orang yang mengalami kejatuhan mental menjadi tak waras lagi
atau gila. Karena itu orang yang mengalami kejatuhan atau kekalutan mental seharusnya
mendapat dukungan moril dari orang-orang dekat di sekitarnya seperti orangtua,
keluarga atau bahkan teman-teman dekat atau teman-teman pergaulannya. Hal
tersebut dibutuhkan agar orang tersebut mendapat semangat lagi dalam hidup.
-
Gejala-gejala seseorang
mengalami kekalutan mental
a.
Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak
napas, demam, nyeri pada lambung
b.
Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah
hati, apatis, cemburu, mudah marah.
c.
Selalu iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan,
dikejar-kejar sehingga dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan
pengrusakan atau melakukan detruksi diri dan bunuh diri.
d.
Komunikasi sosial putus dan ada yang disorientasi sosial
e.
Kepribadian yang lemah atau kurang percaya diri sehingga
menyebabkan yang bersangkutan Merasa rendah diri, ( orang-orang melankolis)
f.
Terjadinya konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma
yang berbeda antara dirinya dengan lingkungan
-
Tahap-tahap
gangguan kejiwaan
a.
Gangguan
kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun
rohaninya
b.
Usaha
mempertahankan diri dengan cam negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara
benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila
menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak
menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan
atau memecahkan persoalan.
c.
Kekalutan
merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami
gangguan
d.
Krisis
ekonomi yang berkepanja gan telah menyebabkan meningkatnya jumlah penderita
penyakit jiwa, terutama gangguan kecemasan.
e.
Dipicu
oleh faktor psychoeducational. Faktor ini terjadi karena adanya kesalahan dalam
proses pendidikan anak sejak kecil, mekanisme diri dalam memecahkan masalah.
Konflik-konflik di masa kecil yang tidak terselesaikan, perkembangan yang
terhambat serta tiap fase perkembangan yang tidak mampu dicapai secara optimal
dapat memicu gangguan jiwa yang lebih parah.
f.
Faktor
sosial atau lingkungan juga dapat berperan bagi timbulnya gangguan jiwa,
misalnya budaya, kepadatan populasi hingga peperangan. Jika lingkungan sosial
baik, sehat tidak mendukung untuk mengalami gangguan jiwa maka seorang anak
tidak akan terkena gangguan jiwa. Demikian pula sebaliknya. Gangguan jiwa tidak
dapat menular, tetapi mempunyai kemungkinan dapat menurun dari orang tuanya.
Namun hal ini tidak berlaku secara absolut.
-
Sebab-sebab
seseorang mengalami kekalutan mental
a) Kepribadian yang lemah akibat
kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna. Hal-hal tersebut sering
menyebabkan yang bersangkutan merasa rendah diri, yang berangsur akan
menyudutkan kedudukannya dan menghancurkan mentalnya. Hal ini banyak terjadi
pada orang-orang melankolis.
b) Terjadinya konflik
sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda antara yang bersangkutan
dan yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi,
misalnya orang dari pedesaaan yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang
jauh berbeda dari masa lalunya yang jaya.
c) Cara pematangan bathin yang
salah dengan memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan
sosial; overacting sebagai overkompensasi dan tampak
emosional. Sebaliknya ada yang underacting sebagai rasa rendah diri
yang lari ke alam fantasia atau dunia khayalan.
-
Penderitaan dan
perjuangan
Setiap manusia yang ada di dunia ini
pasti akan mengalami penderitaan, baik yang berat maupun yang ringan.
Penderitaan adalah bagiuan kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena
tergantung kepada manusia itu sendiri bisa menyelesaikan masalah itu semaksimal
munkgin apa tidak. Manusia dalah makhluk berbudaya, dengan budaya itulah ia
berusdaha mengatasi penderitaan yang mengancam hidupnya atau yang dialaminya.
Hal ini bisa mebuat manusia kkreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi
orang lain yang melihat atau berada di sekitarnya.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat
manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup, bahwa manusia hidup
ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, tetapi juga harus merasakan penderitaan.
Manusia juga harus optimis tiap mengalami penderitaan tersebut. Katena
penderitaan sebagaimana halnya hanya sebagai ujian dari yang Maha Kuasa.
Pembebasan dari penderitaan pada
hakekatnya untuk meneruskan kelangsungan hidup. Caranya manusia terssebut harus
berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar,
dengan waspada dan disertai doa kepada Tuhan supaya kita bisa terhindar dari
segala bahaya dan malapetaka. Manusia hanya berencana tetapi Tuhan juga yang
menentukan. Kelalaian manusia bisa menjadi sumber dari segala penderitaan
tersebut. Penderitaan yang terjadi selasin dialami sendiri ole orang yang
bersangkutan, tetpi juga bisa dialamai oleh orang lain. Penderitaan juga bisa
terjadi akibat kelalaian orang lain atau penderitaan orang lain.
-
Penderitaan,
media massa dan seniman
Dalam dunia modern sekarang ini
kemungkinan terjadi penderitaan itu sangat besar. Hal ini dibuktikan dengan
kemajuan teknologi yang sangat pesat. Penciptaan bom atom, reaktor nuklir,
pabrik senjata, peluru kendali, pabrik bahan kimia merupakan sumber peluang
terjadinya penderitaan manusia.
Beberapa sebab lain yang menimbulkan penderitaan manusai
adalah kecelakaan, bencana alam dan lain-lain. Contohnya tenggelamnya kapal
laut, meletusnya gunue berapi, tsunami dan sebagainya bisa membuat manusia
menderita karena bencana tersebut.
Berita mengenai penderitaan manusia
silih berganti mengisi lembaran koran, layar kaca dan berbagai media lainnya.
Berita-berita tersebut ditayangkan dimaksudkan agar semua orang yang
menyaksikan tau melihat ikut merasakan penderitaan sesamanya. Dengan demikian
diharapkan dapat menggugah hati manusia untuk bebuat sesuatu. Nyatanya tidak
sedikit bantuan dari para dermawan untuk meringankan penderitaan dan
penyelamatan dari musinbah tersebut. Bantuan bisa datang secara perseorangan
atau kelompok atau bisa juga dari sebuah oraganusasi tertentu.
Media masa merupakan alat yang
paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan kepada
masyarkan luas. Dengan demikian masyarakat dapat dengan segera meliai untuk
menentukan sikap antara manusia terutama yang bersimpati. Tetapi tidak kalah
pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya, sehingga para
pembaca, penonton dapat menkhayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.
-
Sebab-sebab
penderitaan
a. Penderitaan
yang timbul kaerena perbuatan buruk manusia
Penderitaan yang menimpa manusia karena
perbuatan buruk manusia dapat terjadi dalam hubungan sesama manusia dan
hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Penderitaan ini kadang disebut nasib
buruk.
Karena perbuatan buruk antara sesama
manusia maka manusia lain menjadi menderita, mislalnya :
i.
Pembantu rumah tangga yang diperkosa,
disekap dan disiksa oleh majikanya seharusnya majikan yang biadab itu
diganjaran dengan hukuman penjara oleh pengadilan negri supaya perbuatan itu
dapat di perbaiki dan pembantu yang telah menderita itu bisa dipulihkan
Perbuatan buruk manusia terhadap
lingkuangan juga menyebabkan penderitaan manusia, misalnya :
i.
Musibah banjir dan tanah longsor
bermula dari penghunian liar di hutan lindung, kemudian pohon-pohot dibabat
menjadi tandus dan gundul oleh manusia penghuni liar itu. Akibatnya beberapa
jiwa jadi korban banjir, ratusan rumah hancur .
b. Penderitaan
yang timbul karena penyakit, siksaab / azab tuhan
Penderitaan manusia dapat juga terjadi
akibat penyakit atau siksaan / azab tuhan. Namun kesabaran, tawakal dan
optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu.
-
Pengaruh jiwa
seseorang mengalami penderitaan
Orang yang mengalami penderitaan
mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap
yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif
misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh
diri, Siakp ini diungkapkan dalam peribahasa “Sesal dahulu pendapatan, sesal
kemudian tak berguna” ,”nasi sudah menjadi bubur”. Kelanjutan dari sikap
negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin atau tidak mau kawin,
tidak punya gairah hidup.
Sikap positif yaitu sikap optimis
mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan
perjuangan membebaskan diri dari penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya
bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah,
bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa,
ia berjuang menentang kawin paksa, anti ibu tiri,ia berjuang menentang
kekerasan dan lain-lainnya
Apabila sikap negatif dan positif
ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para
pembaca, para penonton akan memberikan penilainnya. Penilaian itu dapat berupa
kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan
tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan
diganti dengan keadaan yang lebih sesuai, keadaan yang berupa hambatan harus
disingkirkan.
BAB 9
9. Manusia dan
Keadilan
-
Pengertian
keadilan
Keadilan merupakan suatu hal yang
abstrak, bagaimana mewujudkan suatu keadilan jika tidak mengetahui apa arti
keadilan. Untuk itu perlu dirumuskan definisi yang paling tidak mendekati dan
dapat memberi gambaran apa arti keadilan. Definisi mengenai keadilan sangat
beragam, dapat ditunjukkan dari berbagai pendapat yang dikemukakan oleh para
pakar di bidang hukum yang memberikan definisi berbeda-beda mengenai keadilan.
a. Keadilan menurut Aristoteles (filsuf
yang termasyur) dalam tulisannya Retoricamembedakan keadilan dalam
dua macam :
i.
Keadilan distributif atau justitia distributiva;
Keadilan distributif adalah suatu keadilan yang memberikan kepada setiap orang
didasarkan atas jasa-jasanya atau pembagian menurut haknya masing-masing.
Keadilan distributif berperan dalam hubungan antara masyarakat dengan
perorangan.
ii.
Keadilan kumulatif atau justitia cummulativa; Keadilan
kumulatif adalah suatu keadilan yang diterima oleh masing-masing anggota tanpa
mempedulikan jasa masing-masing. Keadilan ini didasarkan pada transaksi (sunallagamata) baik
yang sukarela atau tidak. Keadilan ini terjadi pada lapangan hukum perdata,
misalnya dalam perjanjian tukar-menukar.
b. Keadilan menurut Thomas Aquinas
(filsuf hukum alam), membedakan keadilan dalam dua kelompok :
i.
Keadilan umum (justitia generalis); Keadilan
umum adalah keadilan menururt kehendak undang-undang, yang harus ditunaikan
demi kepentingan umum.
j.
Keadilan khusus; Keadilan khusus adalah keadilan atas dasar
kesamaan atau proporsionalitas.
-
Makna keadilan
Keadilan adalah memberikan perlakuan
yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan
antara menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Socrates mengatakan bahwa
keadilan tercapai apabila pemerintah mempraktekkan ketentuan hukum atau
melaksanakan tugasnya dan rakyat merasakannya.
Plato menilai tercapainya keadilan
apabila setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasar yang dianggap
cocok bagi orang tersebut, sedangkan tindakan manusia dipandang layak apabila
pihak yang sama mendapatkan bagian sama (Aristoteles) Hak merupakan wewenang
untuk memiliki, meninggalkan, atau menuntut sesuatu. Materi hak menyangkut
individu, namun hak bukan milik perseorangan. Hak seseorang terkait dengan hak
orang lain.
Disamping hak, seorang individu juga
memiliki berbagai kewajiban, yakni kewajiban terhadap Allah, masyarakat dan
diri sendiri. Kewajiban terhadap Allah diwujudkan dalam bentuk memuja dan
mengabdi, kewajiban terhadap masyarakat dengan menolong orang lain, sedangkan
kewajiban terhadap diri sendiri diwujudkan dengan melakukan perbuatan yang
baik.
-
Contoh-contoh
keadilan
Misalnya seorang maling biji
coklat yang hanya mencuri mungkin cuma sekali dan hanya untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya karena masalah ekonomi dan kesenjanagan sosial yang di
hadapinya harus merasakan hukuman yang berat atau kurungan walaupun hanya 3-5
bulan tetapi rasanya tidak adil sekali ketika kita melihat seorang mafia kasus
seperti gayus tambunan yang kasusnya berat dan banyak merugikan masyarakat
terutama masyarakat menengah kebawah,dia memang sama juga seperti maling biji
coklat sama-sama mendapat hukuman tetapi apakah proses yang dilakukan terhadap
si maling dan gayus itu melaui proses yang sama?tentu tidak,mungkin karena
kasus gayus tersebut merugikan negara hingga triliunan jadi harus memalui
proses-proses terlebih dahulu,tetapi hukuman yang didapatkannya tidak setimpal
dengan apa yang dilakukannya terhadapa negara sedangkan si maling biji coklat
dia harus menerima resiko hukuman yang berat juga walaupun untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya,apakah anda menyadari kalau seorang gayus melaukan korupsi
untuk kebutuhan hidup juga seperti si maling biji coklat? tentu kitabisa
menilainya sendiri.
-
Pengertian
keadilan sosial (dalam sila ke 5 Pancasila)
Adil mempunyai bobot yang lebih
berat dibandingkan dengan makmur dan sentosa. Rakyat bisa tahan dengan ketidak
makmuran, akan tetapi rakyat tidak akan tahan dengan ketidak adilan. Apabila
keadilan sudah ditegakkan, maka kemakmuran hanya masalah waktu, dan
sentosa/kesejahteraan pasti akan menyusul. Akan tetapi jika kemakmuran yang
didahulukan, maka keadilan belum tentu akan tercapai, bahkan bisa menjadi
semakin jauh. Kemakmuran tanpa keadilan adalah kemakmuran semu, yang pada
akhirnya akan menjadi suatu keruntuhan.
Keadilan harus menjadi syarat dan
tolok ukur keberhasilan dari seluruh produk kenegaraan. Sosial di sini bukanlah
berarti faham sosialisme, tetapi sosial berarti rakyat banyak. Keadilan sosial
di sini berarti suatu hirarki, bahwa keadilan untuk rakyat banyak adalah lebih
penting dibandingkan keadilan untuk kelompok tertentu, apalagi individu
tertentu. Tentu saja dengan tetap memegang teguh prinsip-prinsip keadilan.
Dalam pelaksanaannya, pemahaman arti
sosial tetap tidak boleh mengabaikan kata keadilan yang berada di depannya.
Dalam arti, keadilan tetap harus dijunjung tinggi, misalnya dalam hal
keseimbangan antara hak dan kewajiban. Seseorang yang bekerja lebih keras jelas
berhak untuk mendapat hasil yang lebih banyak, jika tidak, maka keadilan
tidaklah ditegakkan. Sosial tanpa keadilan akan menjadi penghambat kemajuan.
“Seluruh Rakyat Indonesia” berarti
keadilan sosial adalah berlaku bagi seluruh rakyat Indonesia, dimanapun berada
tanpa terkecuali. Bahwa tidak boleh ada diskriminasi keadilan terhadap siapapun
juga. Tidak boleh ada diskriminasi yang merugikan individu atau kelompok
tertentu, meskipun kelompok tersebut minoritas. Juga tidak boleh ada
diskriminasi yang menguntungkan pihak tertentu, sepenting apapun pihak
tersebut. Dan pembolehan diskriminasi dalam bentuk apapun harus dilarang,
karena akan menjadi preseden buruk yang dapat berlanjut ke penyelewengan dan
pembelokan lebih jauh.
-
Macam-macam
keadilan
Keadilan menurut Aristoteles :
1) Keadilan Distributif, keadilan yang
berhubungan dengan distribusi jasa dan kemakmuran menurut kerja dan
kemampuannya.
2) Keadilan komutatif, yaitu keadilan
yang berhubungan dengan persamaan yang diterima oleh setiap orang tanpa melihat
jasa-jasa perseorangan.
3) Keadilan kdrat alam, yaitu keadilan
yang bersumber pada hukum kodrat alam.
4) Keadilan konvensional adalah
keadilan yang mengikat warga negara karena keadilan itu didekritkan melalui
kekuasaan.
-
Pengertian
kejujuran
Jujur adalah sebuah kata yang
telah dikenal oleh hampir semua orang. Bagi yang telah mengenal kata jujur
mungkin sudah tahu apa itu arti atau makna dari kata jujur tersebut. Namun
masih banyak yang tidak tahu sama sekali dan ada juga hanya tahu maknanya
secara samar-samar. Berikut saya akan mencoba memberikan pemahaman sebatas
mampu saya tetang makna dari kata jujur ini.
Kata jujur adalah kata yang digunakan untuk menyatakan sikap seseorang. Bila seseorang berhadapan dengan suatu atau fenomena maka seseorang itu akan memperoleh gambaran tentang sesuatu atau fenomena tersebut. Bila seseorang itu menceritakan informasi tentang gambaran tersebut kepada orang lain tanpa ada “perobahan” (sesuai dengan realitasnya ) maka sikap yang seperti itulah yang disebut dengan jujur.
Kata jujur adalah kata yang digunakan untuk menyatakan sikap seseorang. Bila seseorang berhadapan dengan suatu atau fenomena maka seseorang itu akan memperoleh gambaran tentang sesuatu atau fenomena tersebut. Bila seseorang itu menceritakan informasi tentang gambaran tersebut kepada orang lain tanpa ada “perobahan” (sesuai dengan realitasnya ) maka sikap yang seperti itulah yang disebut dengan jujur.
-
Hakikat
kejujuran
Seorang muslim adalah orang yang
jujur, mencintai kebenaran dan senantiasa menetapi kebenaran, lahir maupun
batin, di dalam berkata dan berbuat, karena kebenararn itu menunjukkan kepada
kebaikan dan kebaikan itu menunjukkan kepada surga, sedangkan surga itu puncak
citi-cita tertinggi seorang muslim dan angan-anganya yang terjauh.Sedangkan
kedustaan menunjukkan ke neraka,dan neraka itu seburuk-buruk tempat yang
ditakuti setiap muslim dan menjaga diri darinya.
Seorang muslim memandang kejujuran
bukan sekedar akhlak yang utama saja yang wajib dilakukan tanpa lainnya,akan
tetapi ia memandangnya lebih jauh daripada itu, ia berpendapat bahwa kejujuran
adalah penyempurna imannya, penyempurna islamnya, sebab Allah k yang
memerintahkan demikian, seraya memuji hamba yang menyandang sifat ini. Sebagaimana
Rasulullah `menganjurkan dan mengajak kepadanya.
-
Pengertian
kecurangan
a. Pengertian Fraud (Kecurangan)
1) Definisi Fraud (Ing) menurut Black
Law Dictionary adalah :
A knowing misrepresentation of the
truth or concealment of a material fact to induce another to act to his or her
detriment; is usual a tort, but in some cases (esp. when the conduct is
willful) it may be a crime, 2. A misrepresentation made recklessly without
belief in its truth to induce another person to act, 3. A tort arising from
knowing misrepresentation, concealment of material fact, or reckless
misrepresentation made to induce another to act to his or her detriment. Yang
diterjemahkan (tidak resmi), kecurangan adalah :
Kesengajaan atas salah pernyataan
terhadap suatu kebenaran atau keadaan yang disembunyikan dari sebuah fakta
material yang dapat mempengaruhi orang lain untuk melakukan perbuatan atau
tindakan yang merugikannya, biasanya merupakan kesalahan namun dalam beberapa
kasus (khususnya dilakukan secara disengaja) memungkinkan merupakan suatu
kejahatan;
Suatu kerugian yang timbul sebagai
akibat diketahui keterangan atau penyajian yang salah (salah pernyataan),
penyembunyian fakta material, atau penyajian yang ceroboh/tanpa perhitungan
yang mempengaruhi orang lain untuk berbuat atau bertindak yang merugikannya.
-
Sebab-sebab
seseorang berbuat curang
Bermacam-macam sebab orang melakukan
kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek
yaitu :
a. Aspek ekonomi
b. Aspek kebudayaan
c. Aspek peradaban
d. Aspek teknik.
BAB 10
10. Manusia dan Keadilan
-
Perhitungan (HISAB)
dan pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi
atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa
perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, dan tingkah laku yang seimbang. Pembalasan Frontal dengan melakukan serangan langsung seperti kata-kata kasar bahkan perlawanan fisik Perhitungan di muka hukum dengan menaaati peraturan bersaing dimuka hukum antara yang dilaporkan dan pihak pelapor.
perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, dan tingkah laku yang seimbang. Pembalasan Frontal dengan melakukan serangan langsung seperti kata-kata kasar bahkan perlawanan fisik Perhitungan di muka hukum dengan menaaati peraturan bersaing dimuka hukum antara yang dilaporkan dan pihak pelapor.
-
Pengertian
pemulihan nama baik
Nama baik merupakan tujuan utama
orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga
dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan
bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak
ternilai harganya.
Ada peribahasa berbunyi “Daripada
berputih mata lebih baik berputih tulang” artinya orang lebih baik mati dari
pada malu. Betapa besar nilai nama baik itu sehingga nyawa menjadi taruhannya.
Setiap orang tua selalu berpesan kepada anak-anaknya “Jagalah nama keluargamu!”
Dengan menyebut “nama” berarti sudah mengandung arti “nama baik” Ada pula pesan
orang tua “Jangan membuat malu” pesan itu juga berarti menjaga nama baik. Orang
tua yang menghadapi anaknya yang sudah dewasa sering kali berpesan “laksanakan
apa yang kamu anggap baik, dan jangan kau laksanakan apa yang kamu anggap tidak
baik!” Dengan melaksanakan apa yang dianggap baik berarti pula menjaga nama
baik dirinya sendiri, yang berarti menjaga nama baik keluarga.
Penjagaan nama baik erat hubunganya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau bisa dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatan – perbuatan yang dihalalkan agama dan lain sebagainya.
Penjagaan nama baik erat hubunganya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau bisa dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatan – perbuatan yang dihalalkan agama dan lain sebagainya.
-
Hakikat nama
baik
Nama baik merupakan tujuan utama
orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menajaga
dengan hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi
orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai
harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau
perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah
laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu,
antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara
menghadapi orang, perbuatn-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada
hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala
kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau
tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus
tobat atau minta maaf.
-
Pengertian
pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas
perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan
yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan
disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan
yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yagn penuh kecurigaan menimbulkan balasan
yang tidak bersahabat pula. Pada dasarnya, manusia adalah mahluk moral dan
mahluk sosial.
Dalam bergaul manusia harus mematuhi
norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral,
lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah
perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia
Oleh karena itu manusia tidak
menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa, maka manusia
berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan
kewajiban itu adalah pembalasan.
-
Sebab-sebab
pembalasan
Pembalasan terjadi karena adanya
sesuatu kesalahpahaman atau tindakan yang seharusnya tidak dilakukan, maka
antara satu kubu dengan kubu yang lain menimbulkan rasa dendam yang sama dengan
perlakuan yang sejenis. Contoh cika mencuri uang adiknya, dan pada akhirnya
kecurangan cika terbongkar oleh adiknya, maka adiknya akan membalas dengan
balasan yang setimpal. Penyebab tejadinya pembalasan adalah karena terjadinya
tingkat rasa balas dendam karena sakit hati yang terlalu tinggi, sehingga
selalu teringat dan menyebabkan seseorang ingin melakukan pembalasan.
-
Contoh-contoh
suatu pembalasan
Dalam suatu pekerjaan adanya rasa
saling kecemburuan antar karyawan yang dimana hal itu secara tidak langsung
mengambil objek yang di kerjakan, maka dari semua itu akan timbul di dalam
dirinya yang hanya mementingkan objek itu sendiri, artinya suatu pembalasan
terjadi karena adanya seorang yang memulai secara curang/licik, maka pihak yang
bersangkutan akan memulai pembalasannya dari apa yang sudah di ambil.
Sumber : https://addressgimanamaksudnya.wordpress.com
Sumber : https://addressgimanamaksudnya.wordpress.com
Comments (0)